Subscribe to RSS feed

Saturday, January 23, 2010

Kata Inu

Judul postingan Saya kali ini dipengaruhi ketakjuban pada kreatifitas manusia yang baru-baru ini dibaca. Pernahkah terbayang bahwa kita dibatasi untuk berkarya, seperti kita dibatasi bahwa ada nada yang tidak boleh kita nyanyikan (Oke, kamu boleh menyanyi, tapi jangan pernah keluarkan nada sol), atau ketika kita mengambil foto pemandangan alam di saat langit sedang cerah dan ada larangan untuk hanya boleh ada bagian langit harus sebesar 22% dari foto.

Pada kenyataannya aturan ini ada. Hal yang paling membuat Saya kagum adalah aturan dan pembatasan ini ada pada penulisan sebuah cerita. Ya, cerita. Pernahkah Anda diberitahu oleh guru Anda entah di sekolah dasar, sekolah menengah, ataupun kuliah untuk menuliskan suatu karangan, cerita, atau makalah dengan jumlah kata yang harus tepat berjumlah tertentu. Saya pribadi tidak pernah. Itulah yang membuat Saya terkesima ketika membaca bagian belakang dari buku berjudul 100 Kata. Saya bertanya-tanya, bagaimana cara para penulis di dalam buku ini menciptakan sebuah cerita yang utuh dan dimengerti pembacanya tepat dengan 100 kata? Tidak kurang dan tidak lebih. Cerita macam apa yang ada? Bahkan Saya sulit menceritakan cerita perjalanan Saya dari rumah ke sekolah tepat dengan 100 kata.

Dengan rasa ingin tahu yang besar Saya membaca cerita pertama dari buku ini yang dibuka dengan cerita-cerita bertema cinta. Maafkan Saya untuk penulis buku ini tapi Saya sangat ingin menuliskan satu cerita yang mampu menjelaskan bagaimana kekaguman Saya terhadap cerita yang ada di buku ini.

Kekasih Kedua
Andi F. Yahya

"Kita ketemu malam ini di tempat biasa ya?"

"Aku tidak bisa. Tidak malam ini. Mungkin... kita tidak perlu lagi bertemu."

"Kenapa? Karena dia?"

"Iya. Seandainya bukan karena dia, semuanya tidak akan seperti ini. Aku harus memilih.:

"Kamu mencintainya sehingga kamu lebih memilih dia?"

"Aku... Kita tidak bisa terus seperti ini."

"Kenapa tidak? Aku membutuhkanmu. Kamu juga butuh uang untuk membiayai semua pengeluaranmu, termasuk kuliahmu. Kita saling membutuhkan Ndre."


baca lebih lanjut di sini

2 comments:

  1. Terima kasih sudah dimasukkan ke blognya 100 Kata.

    ReplyDelete
  2. WOOWWW.. blog kamu kreatif n keren banget, sampe betah deh..

    salam kenal yah nti kalo ada waktu liat-liat n kunjungi blog aku yah, aq juga udah follow blog kamu tuh... Herry

    semoga makin bermanfaat yah blognya..

    follow my Blog : Herry-tan.blogspot.com
    makasih yah...

    ReplyDelete

Kata Mereka

Ninit Yunita, penulis. Blog. Twitter.

Kalau buku ini sebuah pertunjukan, sudah dipastikan saya berdiri dan memberikan tepuk tangan paling keras.

Damhuri Muhammad, sastrawan. Blog.

Keringkasan cerita-cerita "minikata" dalam buku ini tampaknya telah menjadi bagian dari era SMS, friendster, dan facebook. Pertaruhan para pengarangnya mengupayakan tidak ada kulit dalam tubuh cerita. Semuanya isi, semuanya substansi, yang lantas disudahi dengan pelbagai modus surprise ending yang jitu, tajam, dan mencengangkan...

Okke 'Sepatu Merah', penulis & blogger. Blog. Twitter.

Hanya 1 kata untuk 100 kata: kreatif. Membuat saya terheran-heran, bagaimana orang bisa bercerita hanya dengan 100 kata? (eh ini udah berapa kata sih? 13 ya?)